Facebook.com |
Salut buat Apolos (Kis 18:24-28), sbg seorg yg sdh punya nama besar tetapi ia masìh saja mau mengakui kelemahan dan kekurangaya, beda dengan apolos-apolos sekarang. Padahal Apolos itu adalah seorang yg sdh sgt mahir dlm soal-soal isi Alkitab, dan sudah berbicara khotbah dan mengajar di rumah ibadat dan KKR dimana-mana, tetapi ternyata Apolos masih mau belajar dgn Akwila dan Priskila dalam hal babtisan Roh Kudus (menerima karunia Roh Kudus) dan babtisan api, kerena Apolos sadar bahwb dirinya baru mengetahui sampai dengan babtisan Yohanes saja, yaitu ajaran tentang pertobatan dan babtisan air.
Akhirnya Apolos pun yg tadinya sbg seorang yg belum ada apa-apanya, kini mjd orang yg sgt berguna Kis 18:27b dan bahkan ia pun sgt berani membantah dan membuktikan bhw Yesus adalah Mesias yaitu urapan 9 karunia sebagai persenjataan teknis dan 5 jenis tenaga teknis Roh Kudus. Demikian pula halnya Akwila dan Priskila, mereka mendapat pelajaran tsb dari Paulus Kis 18:1-3. Dengan demikian maka genaplah maksud firman yg terdapat didalam 1 Kor 3:6 yg mengatakan: aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yg memberi pertumbuhan. Demikianlah proses ini sambung-menyambung, secara estapet, dikerjakan oleh banyak orang, sehingga akhirnya menjadi satu kesatuan yg utuh, tak terpisahkan dan sempurna, sudah ada mulai dari zaman dahulu, sampai sekarang dan sampai Yesus datang. Murid tidak lebih besar dari pada gurunya, demikianlah yang terjadi dengan orang-orang di Efesus yang telah menerima pengajaran dari Apolos guru mereka (bacaan Kis 19:1-7). Di Efesus terdapat beberapa orang murid, barangkali mereka ini adalah orang-orang yang telah menerima pengajaran dari Apolos waktu Apolos berada di Efesus, yang pada saat itu Apolos pun baru mengenal pengajaran tentang babtisan Yohanes saja. Ternyata mereka yang telah menerima pengajaran dari Apolos itu, tidak lebih besar dari Apolos guru mereka, yang pada waktu itu baru mengenal pengajaran sampai babtisan Yohanes saja.
Hal ini terbukti ketikia Paulus tiba di Efesus, bertemu dengan beberapa murid disana dan bertanya kepada mereka katanya: Sudahkan kamu menerima Roh Kudus? Akan tetapi mereka menjawab: Belum. Kata Paulus kepada mereka: Dengan babtisan manakah kamu telah dibabtis? Kata mereka: Babtisan Yohanes. Kata Paulus kepada mereka: Babtisan Yohanes adalah pembabtisan orang yang telah bertobat. Dan Ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus, Ia akan membabtis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Babtisan Roh Kudus hanya terjadi dengan suatu cara yaitu penumpangan tangan oleh seorang yang telah menerima urapan Roh Kudus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan diatas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam BAHASA ROH dan BERNUBUAT. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.
Hal serupa juga terjadi di Samaria yaitu atas mereka yang telah menerima pengajaran dari guru mereka Filipus, sebagaimana di dalam Kis 8:16-17 yang mengatakan: Roh Kudus belum turun diatas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibabtis dalam nana Tuhan Yesus. Kemudia keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus. Demikianlah sampai sekarang, hal ini akan selalu terjadi, dimana-mana di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Haleluya. Amin. JBU.
by. Yunit Drs. facebook.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang sehat :)